Review Buku Novel Alice In Zombieland

Review Buku Novel Alice In Zombieland – Jujur saja, ketika aku membeli buku ini, aku merasa sangat hype sekali dengannya. Mengapa? Karena belakangan ini, saya bermain game Alice Madness Return yang sangat kusukai.

Review Buku Novel Alice In Zombieland

publishingcentral – Nah, ketika aku membeli buku Alice ini, dengan kata zombie di belakang judulnya, membuatku sangat bergairah untuk membacanya.

Melansir bukureview, Hal yang kukira akan terjadi di buku ini: Serangan zombie yang menggerikan, dimana Alice akan bertahan hidup dengan membunuh setidaknya beberapa zombie. Hal yang kudapatkan ketika membaca buku ini: Percintaan remaja yang dibumbui dengan drama yang membosankan.

Baca juga : Review Buku: “Limitless” Karya Nadira Afifa

Mohon maaf jika memberikan spoiler, namun begitulah adanya, aku hanya ingin mengingatkan kepada anda yang ingin dan hendak membeli buku ini, untuk jangan buru buru mengambil kesimpulan dan langsung membeli buku ini. Aku tidak ingin melarang kalian yang ingin mencobanya, namun bersiaplah untuk cerita yang membosankan (mungkin lebih cocok untuk anda yang senang dengan genre romance atau yang suka drama remaja).

Jadi novel ini, cocok dengan judulnya, mempunyai kepribadian penting bernama Alice, seseorang wanita wanita yang dimana bapaknya diucap selaku seseorang edan yang mengaku- ngaku memandang“ monster” ketika hidupnya. Walaupun papa Alice seolah hendak amat protektif serta mencegah keluarga mereka buat pergi kemana mana, sebab tutur bapaknya, monster“ tidak nampak” itu lagi mengincar mereka.

Seluruh bagus bagus saja hingga kala Alice yang mulai beringsang dengan aksi protektif bapaknya, menyakinkan ibunya buat membiarkan adik perempuannya menjajaki kegiatan berajojing di sekolahnya. Awal mulanya ibunya tidak menyetujuinya sebab beliau ketahui kalau bapaknya tentu hendak mencegah mereka berangkat. Tetapi Alice mulai bermain silat lidah serta memforsir ibunya dengan alibi kalau ibunya melalaikan balik tahunnya. Bunda yang merasa bersalah juga ingin tidak ingin berupaya buat menyakinkan bapaknya serta tadaah, mereka sekeluarga berangkat pada hari itu. Seluruh suka serta bagus bagus saja, hingga kepulangan mereka, yang dimana bapaknya mengemudikan serta seketika goyang, serta musibah. Ups, maaf jika bahasanya kira- kira kurang dipahami, soalnya novel ini, kurang menarik, haha.

Sehabis wafatnya keluarga Alice, tercantum adik perempuannya, Alice terkini mengetahui kalau“ monster” yang sepanjang ini tidak nampak, mulai dapat diamati Alice. Saat ini Alice bermukim bersama dengan neneknya, serta pasti saja Alice amat terserang dengan kondisi itu. Nah kehidupan terkini Alice juga diawali, ia berangkat ke sekolah barunya serta disitu ia berjumpa dengan Cole. Cole merupakan atasan dari, yah kelompok anak sekolahan. Cole dikarakteristikkan selaku seorang yang ganteng serta gagah dengan mata yang bagus. Cole amat berkharisma di sekolah itu, dengan ditambah mantan Cole yang pula sedikit kurang didik, serta ialah favorit di sekolah, membuat novel ini terus menjadi lezat buat dibaca. Sayangnya jenis novel ini dicap selaku horror, serta saya tidak merasakan sedikitpun rasa horror itu.

Baca juga : Review Buku Case Study, Oleh Graeme Macrae Burnet

Satu kekeliruan yang bisa jadi wajib kuakui dalam membaca novel ini, saya tidak menuntaskan novel ini. Saya menyudahi kala nyaris separuh, saya cuma tidak dapat menahan diri buat menuntaskan novel ini, sebab tiap ekspedisi laman per laman novel ini terasa amat jauh.

Tetapi bila kamu telah membaca novel ini, serta memandang terdapat setitik sinar yang menjanjikan di bagian balik situ, harap emendasi serta bagikan pendapat di kolom pendapat betul. Terima kasih.

BACK TO TOP